“ Bagi orang yang takut akan saat menghadap tuhannya ada dua surga.” (Q.S. Ar-Rahman: 46)
Sebuah kisah yang indah di ceritakan oleh Yahya bin Ayub yang dituliskan oleh Ibnu Qayyim dalam kitabnya Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaaqin,
“Di kota madinah ada seorang pemuda yang prilakunya membuat Umar Bin Khattab heran. Manakala pemuda tersebut pulang dari mengerjakan shalat isya tiba-tiba diperjalanan ada seorang perempuan merayunya. Dia terus berusaha merayu dan menggoda pemuda tersebut sehingga akhirnya pemuda tersebut tergoda. Dia mengikuti perempuan itu menuju rumahnya. Dan manakala ia berada di depan pintu rumah perempuan tersebut dia merasa malu dan takut kepada Allah kemudian di dalam hatinya terlintas firman Allah :
“ Sesunggunya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka takut kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.”
(Q.S. al-Araf: 201)
Sang pria itu sujud tersungkur dan perempuan tersebut pun melihatnya. Dia merasakan dirinya akan pingsan. Dan perempuan yang sedari tadi menggodanya berusaha untuk menolongnya, dan memapah pemuda itu menuju ke rumahnya. Ayah pemuda itu keluar dan melihat anaknya terlentang di depan pintu rumah dan membawa anaknya masuk ke dalam kamar sampai akhirnya sang pemuda pun sadarkan diri. Sesudah sadar ayahnya bertanya, “Apa yang terjadi padamu wahai anakku?” Pemuda itu tersebut tidak mau menyampaikan tentang apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Tatkala dia membaca ayat di atas nafasnya terasa sesak dan akhirnya pemuda tersebut meninggal dunia. Masyarakat Madinah pun gempar karenanya dan berita itupun akhirnya sampai pada Amirul Muminin Umar Bin Khattab. Umar berkata, “Ceritakanlah kepadaku tentang kisah kematian pemuda tersebut!” Sesudah mendengar cerita itu Umar tertegun dan dia langsung menuju pusara pemuda itu. Sesampainya di sana ia berdoa kepada Allah sampai akhirnya dia mendengar suara yang memanggil-manggil, “Wahai fulan bin fulan, Wa liman khafa maqama rabbihi janatain.” Artinya, “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” (QS. Ar-Rahman: 46). Setelah itu Umar mendengarkan suara dari dalam kubur, ”Sungguh Tuhanku telah memberikan itu kepadaku.
Sebuah pelajaran yang indah yang senantiasa mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap prilaku kemaksiatan dan kemungkaran. Adakah pernah manakala kita hendak melakukan perbuatan maksiat kemudian kita malu kepada Allah, kemudian menyadari bahwa siksa Allah di akherat kelak sangatlah pedih.
”Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesunggunya surgalah tempat tinggal (nya)” (Q.S. an Nazi’at: 40-41)